Tuesday, 24 May 2016

Litosfer

1. Unsur- Unsur Penyusun Litosfer

Bumi mempunyai struktur lapisan mirip telur. Cangkang atau kulit telur mewakili lapisan kulit atau kerak Bumi (crust), inilah bagian dari litosfer. Putih telur mewakili lapisan selubung Bumi (mantle), bagian ini sering disebut astenosfer. Paling dalam yaitu kuning telur yang mewakili inti Bumi (core), bagian ini disebut barisfer. Bagian paling dalam dari Bumi yang disebut inti Bumi (core) ini mempunyai suhu lebih dari 3.000°C, tersusun oleh material nikel besi. Inti bumi dibagi menjadi dua lapisan. Lapisan bagian inti luar bersifat cair dan lapisan inti bagian dalam bersifat lebih padat dibanding lapisan luar.

Ketebalan lapisan selubung Bumi yang berada di bawah lapisan kerak Bumi mencapai kedalaman sampai 2.900 km. Lapisan selubung dibagi menjadi lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas bersifat lembek, bersuhu sangat panas lebih dari 2.000°C, dan dapat mengalir pelan-pelan seperti aspal jalan yang meleleh pada saat terik matahari di siang hari. Lapisan selubung bagian bawah bersifat lebih padat dan tegar akibat tekanan yang besar dari dalam Bumi. Batas antara lapisan kerak Bumi dan lapisan selubung bumi (mantle) berhasil ditemukan oleh ilmuwan Kroasia, Andrija Mohorovicic pada tahun 1909. Ketebalan lapisan kerak Bumi sangat tipis bila dibandingkan dengan ukuran Bumi sebenarnya. Ketebalan lapisan ini 5–7 km di dasar samudra dan 30–80 km di bawah daratan benua. Begitu pula dengan batuan penyusunnya. Lapisan yang tersusun atas logam silisium dan aluminium dikenal dengan lapisan sial dengan ketebalan rata-rata 35 km, bersifat padat. Sementara itu, ada juga lapisan yang mengandung silisium dan magnesium, dikenal dengan lapisan sima. Ketebalan rata-rata lapisan ini berkisar 65 km.

           

Makalah Laporan Fisik Analisa Wilayah "Pangkalan Koto Baru"

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Wilayah merupakan suatu kesatuan area di permukaan bumi yang mempunyai ciri dan sifat tertentu yang terjadi karena hubungan yang komplek antara unsur tanah, air, tanaman binatang dan manusia. Dengan demikian suatu wilayah dapat dikatakan apabila memiliki karakteristik tertentu dari wilayah yang ada disekitar nya.


Analisis adalah kajian sesuatu berdasarkan hal-hal yang membentuknya untuk maksud kegunaan tertentu. Kajian wilayah adalah memahami kesamaan dan perbedaan wilayah yang terdiri dari unsur alami dan manusia. 


Dalam menganalisis suatu wilayah terdapat kajian wilayah formal dan fungsional. Dalam wilayah formal kajiannya berupa human phenomena dan natural phenomena. Sedangkan dalam kajian fungsional adalah kesatuan area dipermukaan bumi yang mempunyai ciri dan sifat tertentu yang terjadi karena hubungan yang kompleks antara unsur human phenomena dan natural phenomena.

Tuesday, 17 May 2016

Aspek-Aspek Geografi

A. Aspek-Aspek Geografi
Berbagai pengertian geografi seperti yang dikemukakan para ahli, dapatlah disimpulkan bahwa geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi beserta segala isinya, termasuk di dalamnya segala peristiwa atau fenomena yang timbul akibat adanya hubungan interaksi antara berbagai unsur fisik maupun sosial dilihat dari konteks keruangan. Dengan demikian, secara garis besarnya aspek-aspek geografi meliputi aspek fisik dan aspek sosial.

1. Aspek Fisik

Aspek fisik geografi merupakan gejala alamiah misalnya lithosfer, atmosfer, hidrosfer, antroposfer dan biosfer. Geografi fisik mempelajari lanskap atau bentang alam fisik bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu. Selain itu, geografi fisik juga mengkaji gejala-gejala alamiah permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup manusia. Geografi fisik dapat dijadikan pelengkap dalam mempelajari geografi manusia, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan.

Prinsip Geografi

Setiap bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersendiri, meskipun terkadang ada kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu. Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain.

Pada batasan-batasan geografi dapat dilihat bahwa adanya prinsip yang dipergunakan dalam mempelajari geografi. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar pada uraian, pengkajian dan pengungkapan gejala, faktor, variabel dan masalah Geografi. Adapun prinsip-prinsip yang dipegang dalam geografi sebagai berikut:

Tuesday, 10 May 2016

Siklus Air

A. Pengertian Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer.Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh air.


B. Komponen Siklus Hidrologi

Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorology dan klimatologis antara lain sebagai berikut :

  • Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
  • Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun.

Daerah Aliran Sungai (DAS)

A. Daerah Aliran Sungai (DAS)

1. Pengertian Daerah Aliran Sungai

DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut. 
a. DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus :

  • DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
  • DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.


b. DAS dapat dibagi menjadi 3 bagian :

  • DAS bagian hulu adalah daerah terdekat dengan aliran sungai yang merupakan tempat tertinggi dalam suatu DAS.
  • DAS bagian tengah adalah daerah yang terletak diantara daerah hulu dan daerah hilir.
  • DAS bagian hilir adalah daerah yang dekat dengan jalan keluar air bagi setiap DAS.

Perairan Laut dan Potensinya

A. Jenis Laut

1. Perairan Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni. 
  • Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas), terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, akibatnya bagian daratan yang rendah tergenang air laut.
    >Contoh laut jenis ini adalah : laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
  • Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut.
    >Contoh lubuk laut : Lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia.
    >Contoh palung laut : Palung Mindanau, palung Banda, palung Jepang, palung Mariana yang (terdalam di dunia). 

Perairan Darat dan Potensinya

A. Jenis-Jenis Perairan Darat
1.   Air tanah
a.   Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.

b.   Macam Air Tanah
1)   Air tanah berdasarkan keterdapatannya
a)   Air Tanah Dangkal (Phreatis Water)
     Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah.
     Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya.Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

Monday, 9 May 2016

HIDROSFER (Ringkasan)


RINGKASAN MATERI HIDROSFER


SIKLUS HIDROLOGI
A.      Hakikat Hidrosfer Dalam Kajian Geografi
a.      Pengertian hidrosfer
        Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh air.


b.      Fungsi hidrosfer
Keberadaan air di Bumi sangat penting bagi kehidupan. Air menjadi kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Dengan adanya air, semua makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya
B.       Komponen siklus hidrologi
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorology dan klimatologis antara lain sebagai berikut :
a. Evaporasi, 
b. Transpirasi, 
c. Evapotranspirasi, 
d. Kondensasi, 
e. Sublimasi, 
f. Presipitasi.
g. Intersepsi, 
h. Infiltrasi, 

i. Run off (aliran permukaan), 

C.    Siklus hidrologi
Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:
a.         Siklus pendek,
b.         Siklus menengah,
c.         Siklus panjang.


PERAIRAN DARAT DAN POTENSINYA

1.        JENIS-JENIS PERAIRAN DARAT
A.    SUNGAI
a.       Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian yaitu
a.       bagian hulu
b.       bagian tengah
c.        bagian hilir

Tuesday, 3 May 2016

Jagad Raya

A.     Jagat Raya
Beberapa pengertian dasar mengenai jagat raya adalah sebagai berikut :
a)      Jagat raya adalah alam semesta atau ruang yang meluas ke segala arah  dan memiliki batas-batas yang belum dapat diketahui
b)      Jagat raya diduga berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai
c)      Jagat raya terdiri dari galaksi-galaksi atau system-sistem bintang yang berjumlah banyak sekali salah satu diantaranya adalah galaksi Bima Sakti
1.       Teori Pembentukan Jagat Raya
a)         Teori big bang jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.
b)         Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa.
c)         Teori mengambang dan memampat (The oscillating theory). Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya

2.      Materi-Materi yang ada di Jagat Raya
1)      Galaksi
     adalah sekelompok bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas lebih dari satu benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggota galaksi yang beredar mengelilingi secara teratur.
Ciri-Ciri Galaksi
a)      Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan
b)      Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada di luar Galaksi Bima Sakti
c)      Jarak antara Galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh jutaan tahun cahaya
d)      Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, yaitu spiral, elips dan tidak beraturan
Bentuk-bentuk Galaksi
a)  Galaksi Bentuk spiral

Merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya

Post Terbaru

Kumpulan Soal OSP Geografi

Semangat berprestasi menjadikan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang memiliki daya saing. Untuk menularkan semangat tersebut, kali ...

Postingan Populer