Beberapa pengertian dasar mengenai jagat raya adalah
sebagai berikut :
a)
Jagat raya adalah alam semesta atau
ruang yang meluas ke segala arah dan
memiliki batas-batas yang belum dapat diketahui
b)
Jagat raya diduga berbentuk
melengkung dan dalam keadaan memuai
c)
Jagat raya terdiri dari
galaksi-galaksi atau system-sistem bintang yang berjumlah banyak sekali salah
satu diantaranya adalah galaksi Bima Sakti
1. Teori Pembentukan Jagat Raya
a)
Teori big bang jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat
yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut
materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam
semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu
kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.
b)
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan
bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat
hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori
ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk
satu atom dalam satu volume ruang angkasa.
c)
Teori mengambang dan memampat (The oscillating theory). Teori ini dikenal pula dengan nama teori
ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya
suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang
disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah
galaksi-galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun,
selanjutnya
2. Materi-Materi yang ada di Jagat Raya
1) Galaksi
adalah sekelompok bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas lebih dari satu benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggota galaksi yang beredar mengelilingi secara teratur.
Ciri-Ciri Galaksi
a)
Galaksi mempunyai cahaya sendiri
bukan cahaya pantulan
b)
Galaksi-galaksi lain dapat terlihat
berada di luar Galaksi Bima Sakti
c)
Jarak antara Galaksi yang satu
dengan galaksi yang lain sejauh jutaan tahun cahaya
d)
Galaksi mempunyai bentuk-bentuk
tertentu, yaitu spiral, elips dan tidak beraturan
Bentuk-bentuk
Galaksi
a) Galaksi Bentuk spiral
Merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya
yang terbayang adalah galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Jumlahnya paling banyak dari seluruh umlah galaksi yaitu sekitar 78 %
b) Galaksi Bentuk Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antar bintang. Jumlahnya sekitar 18 % dari seluruh jumlah galaksi yang ada
c) Galaksi Bentuk tak Beraturan
Nampak seperti bola-bola kecil yang berserakan tak teratur tanpa tepi yang tegas. Sekitar 4 % dari seluruh jumlah galaksi yang ada di alam semesta
2) Nebula
Nebula adalah suatu kabut yang terdapat diluar angkasa, kabut yang seperti asap ini terdiri dari gas, debu dan juga plasma. Pada mulanya semua astronom memberikan nama nebula pada semua obyek yang membentang di luar angkasa jadi termasuk juga galaksi di dalamnya
3) Bintang
Bintang adalah benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri
4) Gugus Bintang
Gugus bintang merupakan system (susunan) yang terdiri atas ribuan bintang yang bergerombol relatif berdekatan dan saling beredar mengelilingi satu dengan yang lain di dalam ruangan yang terbatas.
5. Tata Surya
5. Tata Surya
adalah yang terikat oleh gaya grafitasinya. Objek objek tersebut adalah planet, asteroid, komet dan satelit
B. Teori Pembentukan Tata Surya
1) Teori Nebula (Hipotesis Kabut)
Teori nebula di kemukakan oleh Imannuel Kant (Jerman) tahun 1755 dan Pierre Simon de Laplace (Prancis) tahun 1796
Menurut Teori ini : Lihat gambar 3.1
- Mula-mula ada kabut melayang-melayang di antariksa, kemudian terjadi penggabungan antara kabut-kabut tersebut
- Pengumpulan kabut-kabut ini akan membentuk suatu tenaga akibat suatu termo nuklir yang terjadi dan energy inilah yang dipakai untuk berputar
- Pada bagian tengah pusaran ini, akan terjadi suatu penggumpalan (pemadatan) gas menjadi suatu bola gas yang besar. Bola gas tersebut akan terus-menerus berputar yang memepat pada bagian kutub-kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya
- Sebagian gas akan menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang. Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat yang merupakan cikal bakal suatu planet. Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energy di seluruh tata surya.
Gambar.3.1 Proses terbentuknya tata surya menurut teori nebula
2) Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin tahun (1843-1928) dan Forest R. Moulton (1872-1952). Dalam teori ini diungkapkan matahari sebagai suatu bintang memang sudah ada pada mulanya. Pada suatu ketika ada sebuah bintang yang bepapasan melintas di dekat matahari kita. Pada saat berdekatan antara matahari dan bintang terjadi aksi tarik-menarik.Hal ini berakibat lepasnya sebagian massa matahari, dan massa yang lepas ini berhamburan terlepas di antariksa. Peristiwa inilah yang disebut planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya
Gambar 3.2 proses terbentuknya tata surya
3) Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891-1962)
Teori ini mengatakan :
a) Matahari sebagai suatu bintang sudah ada sebelumnya
b) Sebuah bintang melintas dengan posisi sangat dekat dengan matahari
c) Terjadi tarik-menarik antara matahari dengan bintang sehingga berakibat pada terlepasnya partikel-partikel matahari membentuk pola cerutu. Bagian pinggir tipis sedang bagian tengah mengembang
d) Kemudian bintang yang semakin menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan itulah yang kemudian membentuk planet-planet
4) Teori Awan Debu
Teori ini dikemukakan oleh G. F. Kuiper (1950) teori ini mengatakan bahwa :
a) matahari dan semua planetnya terbentuk dari satu buah kabut. Kabut-kabut tersebut merupakan kumpulan kabut-kabut kosmis yang melayang-melayang bebas diangkasa kemudian menyatu, menggumpal dan memadat
b) Dalam gumpalan-gumpalan tersebut di dalamnya terjadi penyatuan energy dan reaksi termonuklir yang akhirnya menjadi tenaga untuk bergerak
c) Gerakan tersebut menjadi gerakan berputar yang seakan-akan mengelilingi suatu sumber (gerakan rotasional). Pada akhirnya bentuk akan semakin pepat pada bagian tengahnya, dan terjadi konsentrasi kabut dibagian yang lain. Konsentrasi kabut yang memusat di bagian tengahna akhirnya menjadi sebuah bintang baru (matahari). Konsentrasi-konsentrasi gas yang bertebaran di sekelilingnya menjadi calon planet (protoplanet) yang masih berwujud gumpalan-gumpalan gas
Gambar 3.4 proses terbentuknya tata surya menurut teori awan debu
5.Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama teori bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar.
No comments:
Post a Comment