Monday, 9 May 2016

HIDROSFER (Ringkasan)


RINGKASAN MATERI HIDROSFER


SIKLUS HIDROLOGI
A.      Hakikat Hidrosfer Dalam Kajian Geografi
a.      Pengertian hidrosfer
        Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh air.


b.      Fungsi hidrosfer
Keberadaan air di Bumi sangat penting bagi kehidupan. Air menjadi kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Dengan adanya air, semua makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya
B.       Komponen siklus hidrologi
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorology dan klimatologis antara lain sebagai berikut :
a. Evaporasi, 
b. Transpirasi, 
c. Evapotranspirasi, 
d. Kondensasi, 
e. Sublimasi, 
f. Presipitasi.
g. Intersepsi, 
h. Infiltrasi, 

i. Run off (aliran permukaan), 

C.    Siklus hidrologi
Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:
a.         Siklus pendek,
b.         Siklus menengah,
c.         Siklus panjang.


PERAIRAN DARAT DAN POTENSINYA

1.        JENIS-JENIS PERAIRAN DARAT
A.    SUNGAI
a.       Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian yaitu
a.       bagian hulu
b.       bagian tengah
c.        bagian hilir

b.      Jenis-Jenis Sungai
Sungai yang ada di permukaan Bumi ini tidak semuanya sama. Oleh karena itu, sungai dibedakan menjadi beberapa jenis :
1.      Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilaluinya
a.       Sungai Anteseden
b.      Sungai Epigenesa

2.      Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya
1)   Sungai Konsekuen
2)   Sungai Subsekuen
3)   Sungai Obsekuen
4)   Sungai Resekuen
5)   Sungai Insekuen

3.      Berdasarkan Jumlah Airnya
1)   Sungai Permanen (Parenial)
2)   Sungai Periodik (Intermitten)
3)   Sungai Episodik (Ephemeral)

4.      Berdasarkan Sumber Airnya
1)   Sungai hujan.
2)   Sungai gletser.
3)   Sungai campuran

5.      Berdasarkan Pola Alirannya
1)   Pola Aliran Radial (Menjari) : dibagi atas Sentrifugal dan Sentripetal
2)   Pola Aliran Dendritik
3) Pola Aliran Trelis
4)   Pola Aliran Rektanguler
5)      Pola aliran Pinate
6)   Pola aliran Anular

B.     Air tanah
a.           Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
b.          Macam Air Tanah
1)        Air Tanah Dangkal (Phreatis Water)
2)         Air Tanah Dalam (Artesian Water)
3)            Air tanah Vados (Meteoric water)
4)            Air tanah Juvenil (Air Magma)
5)            Air Tanah Fosil (Fossil water)
6)            Air Pelikular/Ari (Pellicular Water)
c.       Factor yang Berpengaruh Terhadap Air Tanah
1)      Bahwa daerah yang berlereng curam akan mempengaruhi muka air tanah setempat
2)      Lereng yang landai akan mempunyai kedudukan muka airtanah dangkal
3)      Daerah yang bergelombang menyebabkan muka airtanah akan menyesuaikan dengan gelombangnya
4)      Daerah lembah dan cekungan merupakan daerah pengumpul air

C.    RAWA
a.   Pengertian
Rawa adalah lahan di dataran rendah pada cekungan relative dangkal yang tergenang air karena lapisan batuan di bawahnya merupakan batuan yang Impermiable.
Jenis - Jenis Rawa
1)   Rawa berdasarkan sifat airnya
a)   Rawa air tawar
b)   Rawa air payau
c)   Rawa air Asin
2)   Rawa berdasarkan keadaan airnya
a)   Rawa yang airnya selalu tergenang
b)   Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
3)   Rawa berdasarkan keadaan airnya
a)   Rawa pantai
b)   Rawa pinggiran.
c)   Rawa abadi
b.      Lahan Rawa
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang panjang  dalam setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged) air dangkal. Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan berbagai istilah, seperti “swamp”, “marsh”, “bog” dan “fen”, masing-masing mempunyai arti yang berbeda.

D.    DANAU
Macam danau :
1.      Danau tektonik
2.      Danau vulkanik / danau kawah
3.      Danau tekto-vulkanik
4.      Danau karst
5.      Danau Erosi Glasial
6.      Danau tapal kuda (okbow lake)
7.   Danau Bendungan/ Waduk

2.        Potensi perairan darat
1.   Air tanah
a)      Sumber air minum

2.   Sungai
a)      Sumber barang tambang galian C (Sirtu)
b)      Sebagai sarana transportasi
c)      Obyek pariwisata dan olahraga
d)     Dimanfaatkan untuk aktifitas sehari-hari penduduk yang tinggal disekitar sungai (mandi, mencuci)
e)      Sarana untuk mengembangkan peternakan ikan

3.   Rawa
a)      Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari                 daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering;
b)      Mencegah terjadinya banjir;
c)      Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
d)     Sumber energi
e)      Sumber makanan nabati maupun hewani

4.      Danau
a)      Pariwisata dan olahraga
b)      Sumber pembangkit listrik (PLTA)
c)      Peternakan ikan (KJA)
d)     Sarana untuk mandi, mencuci dll

3.        Penyebab kerusakan perairan darat
1.   Limbah industry dan rumah tangga yang dibuang kesungai, danau
2.   Gundulnya hutan dihulu sungai
3.   Pemanfaatan danau sebagai sarana peternakan ikan KJA menyebabkan air danau tercemar oleh zat kimia pakan ikan (makanan ikan)
4.        Dampak kerusakan perairan darat
1.   Susahnya sumber air bersih
2.   Kekeringan

PERAIRAN LAUT DAN POTENSINYA


A.      Perairan laut berdasarkan proses terjadinya
1.      Laut Transgresi
2.      Laut Ingresi. 
3.      Laut Regresi
B.       Perairan laut berdasarkan letaknya
1.      Laut tepi (laut pinggir)
2.      Laut pertengahan
3.      Laut pedalaman

C.      Perairan laut berdasarkan kedalamannya
            Zona laut dibagi ke dalam :
1.      Zona epipelagic
2.      Zona Mesopelagic atau sering disebut zona Neritik ( laut Dangkal )
2.      Zona Bathyal ( zona Laut dalam )
3.      Zona Abysal (laut dalam )
4.      Zona Hadalpelagic

D.      Perairan laut berdasarkan wilayah kekuasaan suatu Negara
Wilayah laut Indonesia :
1.      Landas Kontinen
2.      Landas Teritorial
3.   Zona ekonomi ekslusif


E.        Morfologi laut
Morfologi dasar laut terdiri atas :
1.      Landas Kontinen (Continental Shelf)
2.      Dangkalan (Plat)
3.      Lereng Benua  (Continental Slope)
4.      Dasar Samudera (Ocean Floor)
Dasar Samudera terdiri atas :
1)      Dasar Samudera Landai (Deep Sea Plain)
2)      Laut Dalam (The Deeps)

F.       Gerakan air laut
1.      Arus Laut
a. Arus laut menurut letaknya
Ø Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.
Ø Arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
b.Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus dingin.
Ø Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui.
Ø Arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.

1)        Di Samudera Pasifik  
a)   Di sebelah utara khatulistiwa
a.       Arus Khatulistiwa Utara
b.      Arus Kuroshio
c.       Arus Kalifornia,.
d.      Arus Oyashio,
2)                  Di sebelah selatan khatulistiwa
a.        Arus Khatulistiwa Selatan,.
b.        Arus Humboldt atau Arus Peru,
c.         Arus Australia Timur,
d.                  Arus Angin Barat,

3)                  Di Samudera Atlantik 
a)   Di sebelah utara khatulistiwa 
a.    Arus Khatulistiwa Utara,
b.    Arus Teluk Gulfstream,
c.    Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,
d.   Arus Labrador,
e. Arus Canari,

4.                  Di sebelah selatan khatulistiwa  


a.    Arus Khatulistiwa Selatan.
b.    Arus Brazilia.
c.    Arus Benguela,
d.      Arus Angin Barat,



e.    Di Samudera Hindia 
a)        Di sebelah utara khatulistiwa
                        Terdiri dari:  
a.   Arus Musim Barat Daya,
b.  Arus Musim Timur Laut,

2.      Gelombang Laut
            Gelombang terjadi karena : 
a.   Karena angin.
b.   Karena menabrak pantai.
c.   Karena gempa bumi,


                Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan:
a.       Gerak osilasi,
b.      Gerak translasi,
c.       Gerak swash dan back swash

3.      Pasang surut air laut
Terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi.
1)      Pasang purnama
2)      Pasang perbani.

E.       Potensi perairan laut
1.      Sumber makanan (protein hewani)
2.      Pembangkit listrik
3.      Tempat rekreasi dan olahraga
4.      Pengatur iklim
5.   Alat transportasi

F.       Penyebab kerusakan perairan laut
1.      Pembuangan Limbah industri ke laut
2.      Kebocoran kapal minyak
3.      Eksploitasi sumberdaya laut secara berlebihan
4.      Penangkapan ikan dengan bom
5.      Pemanfaatan untuk obyek wisata yang tidak terkontrol

G.      Dampak kerusakan perairan laut
  1. Rusaknya trumbu karang
  2. Tercemarnya air laut oleh minyak
  3. Berkurangnya sumberdaya hewani
  4. Matinya biota-biota laut
  5. Hilangnya potensi wisata

H.      Viskositas (kekentalan air)
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu caian atau fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan ( Yazid, 2005).
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut (Bird, 1987):
1)      Tekanan ; Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan,
2)       Temperatur ; Viskositas akan turun dengan naiknya suhu.
3)      Kehadiran zat lain
4)      Ukuran molekul
5)      Berat molekul ; Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
6)      Kekuatan antar molekul ; Viskositas air naik denghan adanya ikatan hydrogen
I.         Salinitas air laut
Salinitas laut adalah jumlah kadar garam yang terdapat dalam air laut. Salinitas berpengaruh terhadap kehidupan organisme perairan. Setiap daerah perairan di bumi ini memiliki salinitas yang berbeda-beda. Garis yang menghubungkan kadar salinitas yang sama dalam peta dinamakan isohaline.
Faktor yang memengaruhi salinitas air laut diantaranya adalah:
1)      Penguapan ; Makin besar tingkat penguapan air laut maka kadar salinitasnnya akan semakin tinggi dan sebaliknya di daerah yang rendah tingkat penguapannya maka salinitasnya akan semakin rendah.
2)      Curah hujan ; Semakin besar curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitasnya akan rendah dan jika curah hujan di lautan rendah maka salinitas akan semakin rendah.
3)      Banyak sedikitnya sungai yang bermuara ; Semakin banyak sungai yang bermuara  ke laut tersebut maka salinitas semakin rendah, sedangkan jika sedikit sungai yang bermuara maka kadar salinitasnya akan semakin tinggi

KEGIATAN BELAJAR 4
Pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS).

A.      DAS
1.   Pengertian DAS
DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.
DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus :
1.   DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas   sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
2.   DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.
DAS dapat dibagi menjadi 3 bagian :
a.    DAS bagian hulu adalah daerah terdekat dengan aliran sungai yang merupakan tempat tertinggi dalam suatu DAS.
b.   DAS bagian tengah adalah daerah yang terletak diantara daerah hulu dan daerah hilir.
c.    DAS bagian hilir adalah daerah yang dekat dengan jalan keluar air bagi setiap DAS.

Gambar  DAS
2.Fungsi DAS
1.   DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
2.   DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
3.   DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

B.       Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS
Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS di Indonesia:
1.      Iklim
2.      Jenis batuan yang dilalui DAS
3.      Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS
4.      Lereng
5.      Bentukan alam (mender,dataran banjir dan delta)

Masalah-masalah DAS di Indonesia:
1.      Banjir
2.      Produktivitas tanah menurun
3.      Pengendapan lumpur pada waduk
4.      Saluran irigasi
5.      Proyek tenaga air
6.      Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)

Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa :
1.            Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
2.            Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.
Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah :
1.            Air sungai meluap, sering terjadi banjir,
2.            Akan terbentuk delta sungai, dan
3.            Dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas

C. Pemanfaatan perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)
1.   Lahan disekitar DAS banyak dimanfaatkan penduduk sebagai lahan pertanian dan non-pertanian
2.   Sebagai sumber air minum (air tanah)
3.   Tempat mencuci
4.   Mandi
5.   Transportasi
6.   Dll

D.      Pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)
Di dalam DAS penggunaan lahan dibedakan atas:
1.   Hutan, biasanya berada di hulu,
2.   Kawasan budidaya, perkebunan, petanian, Pemukiman,
3.   Rawa, waduk atau danau,bantaran sungai,
4.   Lahan industri, danlain lain.

Faktor penyebab kerusakan DAS
1.      Ilegal loging
2.      Usaha tani tidak KTA
3.      Erosi dan sedimentasi
4.      Alih Fungsi Lahan Hutan jadi Kebun Sawit
5.      Tata Ruang DAS
6.      Tidak ada koordinasi instansi terkait

Upaya Pelestarian DAS :
  1. Mengusahakan DAS daerah hulu sebagai penyangga, dapat tertutup, oleh vegetasi pelindung, dengan tujuan:
    1. Menjaga agar debit sungai antara musim penghujan dan kemarau dapat terkendali,
    2. Menjaga supaya terhindar banjir,
    3. Menjaga supaya daerah bagian hulu tidak terjadi erosi yang kuat.
2.      Mengusahakan DAS bagian hilir dapat terhindar dari berbagai bentuk polusi.

E.       Fungsi Balai Pengelolaan DAS
Pengelolaan DAS diatur dalam:
a)      Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.39/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu
b)      Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.328/Menhut-II/2009 tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas dalam rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2014;
c)      Peraturan Direktur Jenderal RLPS Nomor: P.04/V-SET/2009 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi DAS;
d)     Lampiran Peraturan Direktur Jenderal RLPS Nomor: P.04/V-SET/2009 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi DAS;dan
e)      Kerangka Kerja Pengelolaan DAS di Indonesia sebagai amanah Inpres Nomor: 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008-2009.

Fungsi Balai Pengelolaan Das :
1.   Memonitor keadaan sungai dan DAS
2.   Mengontrol Irigasi
3.   Membuat perencanaan pengelolaan DAS


Gambar  Proses Berulang Dalam Perencanaan Pengelolaan DAS

 



No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

Kumpulan Soal OSP Geografi

Semangat berprestasi menjadikan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang memiliki daya saing. Untuk menularkan semangat tersebut, kali ...

Postingan Populer