SIKLUS HIDROLOGI
A. Hakikat Hidrosfer Dalam Kajian Geografi
A. Hakikat Hidrosfer Dalam Kajian Geografi
a.
Pengertian hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh air.
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh air.
b.
Fungsi hidrosfer
Keberadaan air
di Bumi sangat penting bagi kehidupan. Air menjadi kebutuhan pokok bagi makhluk
hidup. Dengan adanya
air, semua makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya
B.
Komponen siklus hidrologi
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya
proses-proses yang mengikuti gejala meteorology dan klimatologis antara lain
sebagai berikut :
a. Evaporasi,
b. Transpirasi,
c. Evapotranspirasi,
d. Kondensasi,
e. Sublimasi,
f. Presipitasi.
g. Intersepsi,
h. Infiltrasi,
i. Run off (aliran permukaan),
a. Evaporasi,
b. Transpirasi,
c. Evapotranspirasi,
d. Kondensasi,
e. Sublimasi,
f. Presipitasi.
g. Intersepsi,
h. Infiltrasi,
i. Run off (aliran permukaan),
C.
Siklus hidrologi
Ada tiga macam siklus hidrologi,
yaitu:
a.
Siklus pendek,
b.
Siklus menengah,
c.
Siklus panjang.
PERAIRAN DARAT DAN POTENSINYA
1. JENIS-JENIS PERAIRAN DARAT
1. JENIS-JENIS PERAIRAN DARAT
A.
SUNGAI
a. Bagian-bagian
sungai
Sungai
terdiri dari 3 bagian yaitu
a. bagian hulu
b. bagian tengah
b.
Jenis-Jenis Sungai
Sungai yang ada di permukaan Bumi
ini tidak semuanya sama. Oleh karena itu, sungai dibedakan menjadi beberapa
jenis :
1.
Berdasarkan
Struktur Lapisan Batuan yang Dilaluinya
a.
Sungai Anteseden
b.
Sungai Epigenesa
2.
Berdasarkan
Arah Aliran yang Dilaluinya
1)
Sungai Konsekuen
2)
Sungai Subsekuen
3)
Sungai Obsekuen
4)
Sungai Resekuen
5)
Sungai Insekuen
3. Berdasarkan Jumlah Airnya
1)
Sungai Permanen
(Parenial)
2)
Sungai Periodik (Intermitten)
3)
Sungai Episodik (Ephemeral)
4. Berdasarkan Sumber Airnya
1)
Sungai
hujan.
2)
Sungai
gletser.
3)
Sungai
campuran
5.
Berdasarkan
Pola Alirannya
1)
Pola Aliran Radial
(Menjari) : dibagi atas Sentrifugal dan Sentripetal
2)
Pola Aliran Dendritik
3) Pola Aliran Trelis
4)
Pola Aliran Rektanguler
5)
Pola aliran Pinate
6)
Pola aliran Anular
B.
Air tanah
a.
Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air
tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam
tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
b.
Macam Air Tanah
1)
Air
Tanah Dangkal (Phreatis Water)
2)
Air
Tanah Dalam (Artesian Water)
3)
Air
tanah Vados (Meteoric water)
4)
Air tanah Juvenil (Air Magma)
5)
Air Tanah Fosil (Fossil water)
6)
Air Pelikular/Ari (Pellicular Water)
c. Factor yang Berpengaruh Terhadap Air Tanah
1) Bahwa daerah yang berlereng curam akan
mempengaruhi muka air tanah
setempat
2) Lereng yang landai akan mempunyai
kedudukan muka airtanah dangkal
3) Daerah yang bergelombang menyebabkan
muka airtanah akan menyesuaikan dengan gelombangnya
4) Daerah lembah dan cekungan merupakan
daerah pengumpul air
C.
RAWA
a.
Pengertian
Rawa
adalah lahan di dataran rendah pada cekungan relative dangkal yang tergenang
air karena lapisan batuan di bawahnya merupakan batuan yang Impermiable.
Jenis - Jenis Rawa
1) Rawa berdasarkan sifat airnya
a) Rawa air tawar
b) Rawa air payau
c) Rawa air Asin
2) Rawa berdasarkan keadaan airnya
a) Rawa yang airnya selalu tergenang
b) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
3) Rawa berdasarkan keadaan airnya
a) Rawa pantai
b) Rawa pinggiran.
c) Rawa abadi
b.
Lahan Rawa
Lahan rawa
adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang panjang dalam
setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged)
air dangkal. Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan berbagai istilah,
seperti “swamp”, “marsh”, “bog” dan “fen”, masing-masing
mempunyai arti yang berbeda.
D.
DANAU
Macam danau :
1.
Danau tektonik
2. Danau vulkanik / danau kawah
3.
Danau tekto-vulkanik
4. Danau karst
5. Danau Erosi Glasial
6.
Danau tapal kuda (okbow lake)
7.
Danau Bendungan/ Waduk
2.
Potensi perairan darat
1.
Air tanah
a) Sumber air minum
2.
Sungai
a) Sumber barang tambang galian C (Sirtu)
b) Sebagai sarana transportasi
c) Obyek pariwisata dan olahraga
d) Dimanfaatkan untuk aktifitas sehari-hari penduduk yang
tinggal disekitar sungai (mandi, mencuci)
e) Sarana untuk mengembangkan peternakan ikan
3. Rawa
a) Sumber cadangan
air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan
mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering;
b) Mencegah terjadinya
banjir;
c) Mencegah intrusi
air laut ke dalam air tanah dan sungai
d) Sumber energi
e) Sumber makanan
nabati maupun hewani
4. Danau
a) Pariwisata dan olahraga
b) Sumber pembangkit listrik (PLTA)
c) Peternakan ikan (KJA)
d) Sarana untuk mandi, mencuci dll
3.
Penyebab kerusakan perairan darat
1.
Limbah industry dan rumah tangga yang dibuang kesungai, danau
2.
Gundulnya hutan dihulu sungai
3.
Pemanfaatan danau sebagai sarana peternakan ikan KJA menyebabkan air
danau tercemar oleh zat kimia pakan ikan (makanan ikan)
4.
Dampak kerusakan perairan darat
1. Susahnya sumber air bersih
2.
Kekeringan
PERAIRAN LAUT DAN POTENSINYA
PERAIRAN LAUT DAN POTENSINYA
A.
Perairan laut
berdasarkan proses terjadinya
1.
Laut Transgresi
2.
Laut Ingresi.
3.
Laut Regresi
B.
Perairan laut
berdasarkan letaknya
1.
Laut tepi (laut pinggir)
2.
Laut pertengahan
3.
Laut pedalaman
C.
Perairan laut berdasarkan
kedalamannya
Zona laut dibagi ke dalam :
1. Zona epipelagic
2. Zona Mesopelagic atau sering disebut zona
Neritik ( laut Dangkal )
2. Zona Bathyal ( zona Laut dalam )
3. Zona Abysal (laut dalam )
4. Zona Hadalpelagic
D.
Perairan laut
berdasarkan wilayah kekuasaan suatu Negara
Wilayah laut Indonesia :
1.
Landas Kontinen
2.
Landas Teritorial
E.
Morfologi laut
Morfologi dasar laut terdiri atas :
1.
Landas Kontinen (Continental Shelf)
2.
Dangkalan (Plat)
3.
Lereng Benua (Continental Slope)
4. Dasar Samudera (Ocean Floor)
Dasar Samudera terdiri atas :
1) Dasar Samudera Landai (Deep Sea Plain)
2) Laut Dalam (The Deeps)
F.
Gerakan air laut
1.
Arus Laut
a. Arus laut menurut letaknya
Ø
Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.
Ø
Arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
b.Menurut suhunya kita mengenal adanya arus
panas dan arus dingin.
Ø
Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang
dilalui.
Ø
Arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang
dilaluinya.
1)
Di Samudera Pasifik
a)
Di sebelah utara khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Utara
b. Arus Kuroshio
c. Arus Kalifornia,.
d.
Arus Oyashio,
2)
Di sebelah selatan khatulistiwa
a.
Arus
Khatulistiwa Selatan,.
b.
Arus
Humboldt atau Arus Peru,
c.
Arus
Australia Timur,
d.
Arus Angin Barat,
3)
Di Samudera Atlantik
a)
Di sebelah utara
khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Utara,
b. Arus Teluk Gulfstream,
c. Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland
Timur,
d. Arus Labrador,
e. Arus Canari,
4.
Di sebelah selatan khatulistiwa
a. Arus Khatulistiwa Selatan.
b. Arus Brazilia.
c. Arus Benguela,
d.
Arus
Angin Barat,
e.
Di Samudera Hindia
a)
Di sebelah utara khatulistiwa
Terdiri dari:
a. Arus Musim Barat Daya,
b. Arus Musim Timur Laut,
2.
Gelombang
Laut
Gelombang terjadi karena :
a. Karena angin.
b. Karena menabrak pantai.
c.
Karena
gempa bumi,
Gerakan
permukaan gelombang dapat dikelompokan:
a.
Gerak osilasi,
b. Gerak translasi,
c.
Gerak swash dan back swash
3.
Pasang surut air laut
Terjadinya pasang surut
air laut karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi.
1) Pasang
purnama
2) Pasang
perbani.
E.
Potensi perairan
laut
1.
Sumber makanan (protein hewani)
2.
Pembangkit listrik
3.
Tempat rekreasi dan olahraga
4.
Pengatur iklim
5.
Alat transportasi
F.
Penyebab kerusakan
perairan laut
1.
Pembuangan Limbah industri ke laut
2.
Kebocoran kapal minyak
3.
Eksploitasi sumberdaya laut secara berlebihan
4.
Penangkapan ikan dengan bom
5.
Pemanfaatan untuk obyek wisata yang tidak terkontrol
G.
Dampak kerusakan
perairan laut
- Rusaknya trumbu
karang
- Tercemarnya air
laut oleh minyak
- Berkurangnya
sumberdaya hewani
- Matinya
biota-biota laut
- Hilangnya potensi
wisata
H.
Viskositas
(kekentalan air)
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan
suatu caian atau fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan
erat dengan hambatan untuk mengalir. Jadi viskositas tidak lain menentukan
kecepatan mengalirnya suatu cairan ( Yazid, 2005).
Faktor-
fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut (Bird, 1987):
1) Tekanan ; Viskositas
cairan naik dengan naiknya tekanan,
2)
Temperatur ; Viskositas
akan turun dengan naiknya suhu.
3)
Kehadiran
zat lain
4)
Ukuran
molekul
5)
Berat
molekul ; Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin
banyak.
6)
Kekuatan
antar molekul ; Viskositas air naik denghan adanya
ikatan hydrogen
I.
Salinitas air laut
Salinitas
laut adalah jumlah kadar garam yang terdapat dalam air laut. Salinitas
berpengaruh terhadap kehidupan organisme perairan. Setiap daerah perairan di
bumi ini memiliki salinitas yang berbeda-beda. Garis yang menghubungkan kadar
salinitas yang sama dalam peta dinamakan isohaline.
Faktor yang memengaruhi salinitas
air laut diantaranya adalah:
1)
Penguapan ; Makin besar tingkat penguapan air
laut maka kadar salinitasnnya akan semakin tinggi dan sebaliknya di daerah yang
rendah tingkat penguapannya maka salinitasnya akan semakin rendah.
2) Curah
hujan ; Semakin
besar curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitasnya akan rendah dan jika
curah hujan di lautan rendah maka salinitas akan semakin rendah.
3)
Banyak sedikitnya sungai yang
bermuara ; Semakin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut
maka salinitas semakin rendah, sedangkan jika sedikit sungai yang bermuara maka
kadar salinitasnya akan semakin tinggi
KEGIATAN BELAJAR
4
Pemanfaatan dan
pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS).
A.
DAS
1.
Pengertian DAS
DAS merupakan daerah di
sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan
dialirkan ke sungai tersebut.
DAS dibedakan
menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus :
1. DAS gemuk, yaitu suatu DAS
yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar.
Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi
hujan deras.
2. DAS kurus, yaitu DAS yang
relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS
semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi
hujan lebat.
DAS dapat dibagi menjadi 3
bagian :
a. DAS bagian hulu adalah daerah terdekat dengan aliran
sungai yang merupakan tempat tertinggi dalam suatu DAS.
b. DAS bagian tengah adalah daerah yang terletak diantara
daerah hulu dan daerah hilir.
Gambar DAS
2.Fungsi DAS
1.
DAS
bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang
dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar
tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan
vegetasi lahan
DAS, kualitas air,
kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
2.
DAS bagian tengah
didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang
dikelola untuk dapat memberikan manfaat
bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air
tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai,
waduk, dan danau.
3. DAS bagian hilir
didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial
dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan
menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian,
air bersih, serta pengelolaan air limbah.
B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS
Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS di Indonesia:
1. Iklim
2. Jenis batuan yang dilalui DAS
3. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh
ke alur DAS
4. Lereng
5. Bentukan alam (mender,dataran banjir dan
delta)
Masalah-masalah DAS di Indonesia:
1. Banjir
2. Produktivitas tanah menurun
3. Pengendapan lumpur pada waduk
4. Saluran irigasi
5. Proyek tenaga air
6. Penggunaan tanah yang tidak tepat
(perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)
Kerusakan DAS dapat
terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa :
1.
Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
2.
Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman
penduduk yang padat.
Selain itu gejala alam
yang akan terjadi bila DAS rusak adalah :
1.
Air sungai meluap, sering terjadi banjir,
2.
Akan terbentuk delta sungai, dan
3.
Dataran pantai (tempat bermuaranya sungai)
bertambah luas
C.
Pemanfaatan perairan darat dalam unit daerah aliran
sungai (DAS)
1.
Lahan disekitar DAS banyak dimanfaatkan penduduk sebagai lahan pertanian
dan non-pertanian
2.
Sebagai sumber air minum (air tanah)
3.
Tempat mencuci
4.
Mandi
5.
Transportasi
6.
Dll
D.
Pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran
sungai (DAS)
Di dalam DAS penggunaan lahan
dibedakan atas:
1. Hutan, biasanya berada di hulu,
2. Kawasan budidaya, perkebunan, petanian, Pemukiman,
3. Rawa, waduk atau danau,bantaran sungai,
4. Lahan industri, danlain lain.
Faktor penyebab kerusakan DAS
1.
Ilegal loging
2.
Usaha tani tidak KTA
3.
Erosi dan sedimentasi
4.
Alih Fungsi Lahan Hutan jadi Kebun
Sawit
5.
Tata Ruang DAS
6.
Tidak ada koordinasi instansi
terkait
Upaya Pelestarian DAS :
- Mengusahakan
DAS daerah hulu sebagai penyangga, dapat tertutup, oleh vegetasi
pelindung, dengan tujuan:
- Menjaga
agar debit sungai antara musim penghujan dan kemarau dapat terkendali,
- Menjaga
supaya terhindar banjir,
- Menjaga
supaya daerah bagian hulu tidak terjadi erosi yang kuat.
2.
Mengusahakan
DAS bagian hilir dapat terhindar dari berbagai bentuk polusi.
E.
Fungsi Balai Pengelolaan DAS
Pengelolaan DAS diatur dalam:
a) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor:
P.39/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu
b) Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
SK.328/Menhut-II/2009 tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas
dalam rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2014;
c) Peraturan Direktur Jenderal RLPS Nomor:
P.04/V-SET/2009 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi DAS;
d) Lampiran Peraturan Direktur Jenderal
RLPS Nomor: P.04/V-SET/2009 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi DAS;dan
e) Kerangka Kerja Pengelolaan DAS di
Indonesia sebagai amanah Inpres Nomor: 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program
Ekonomi Tahun 2008-2009.
Fungsi Balai
Pengelolaan Das :
1. Memonitor keadaan sungai dan DAS
2.
Mengontrol Irigasi
|
No comments:
Post a Comment