Tuesday, 24 May 2016

Makalah Laporan Fisik Analisa Wilayah "Pangkalan Koto Baru"

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Wilayah merupakan suatu kesatuan area di permukaan bumi yang mempunyai ciri dan sifat tertentu yang terjadi karena hubungan yang komplek antara unsur tanah, air, tanaman binatang dan manusia. Dengan demikian suatu wilayah dapat dikatakan apabila memiliki karakteristik tertentu dari wilayah yang ada disekitar nya.


Analisis adalah kajian sesuatu berdasarkan hal-hal yang membentuknya untuk maksud kegunaan tertentu. Kajian wilayah adalah memahami kesamaan dan perbedaan wilayah yang terdiri dari unsur alami dan manusia. 


Dalam menganalisis suatu wilayah terdapat kajian wilayah formal dan fungsional. Dalam wilayah formal kajiannya berupa human phenomena dan natural phenomena. Sedangkan dalam kajian fungsional adalah kesatuan area dipermukaan bumi yang mempunyai ciri dan sifat tertentu yang terjadi karena hubungan yang kompleks antara unsur human phenomena dan natural phenomena.


Dalam mengkaji keterkaitan gejala-gejala yang terjadi dalam ruang serta interaksi manusia dan lingkungan diperlukan suatu kajian ilmu. Ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut diantaranya adalah Geografi desa dan Kota, Geografi pembangunan, dan Analisa Wilayah. 


Dalam kajian ilmu tersebut dijelaskan bahwa untuk menggunakan suatu ruang seharusnya ada perencanaan tata ruang. Karena selama ini perencanaan tata ruang kalah cepat jika dibandingkan dengan perkembangan penggunaan ruang itu sendiri. Padahal perkembangan ruang tanpa perencanaan yang matang dapat mengakibatkan penyalahgunaan lahan yang berdampak dalam bidang material dan menimbulkan kerugian baik dibidang lingkungan itu sendiri


Oleh sebab itu, dalam matakuliah Analisa Wilayah ini, mahasiswa diminta untuk mengkaji analisa fungsi kawasan, kemampuan lahan, analisis rawan bencana banjir, rawan bencana longsor, kekritisan DAS, daya tampung lahan serta kriteria wilayah untuk Kabupaten Lima Puluh Kota, yang dibagi atas 13 kecamatan. Pada pembahasan makalah ini adalah Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan ruang dalam Kecamatan Pangkalan Koto Baru sebaiknya diarahkan penggunaannya untuk apa? Namun penggunaannya saat ini untuk apa?


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan:
  1. Bagaimana Analisis Fungsi Kawasan Kecamatan Pangkalan Koto Baru ?
  2. Bagaimana Analisis Kemampuan Lahan Kecamatan Pangkalan Koto Baru?
  3. Bagaimana Analisis Rawan Bencana Banjir Kecamatan Pangkalan Koto Baru?
  4. Bagaimana Analisis Rawan Bencana Longsor Kecamatan Pangkalan Koto Baru?
  5. Bagaimana Anilisis Kekritisan DAS Kecamatan Pangkalan Koto Baru?
  6. Bagaimana Analisis Daya Dukung Lahan Kecamatan Pangkalan Koto Baru?
  7. Bagaimana Analisis Kriteria Wilayah Kecamatan Pangkalan Koto Baru?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarakan rumusan masalah diatas maka tujuan pembuatan laporan ini adalah :
  1. Untuk mengetahui Analisis Fungsi Kawasan Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
  2. Untuk mengetahui Analisis Kemampuan Lahan Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
  3. Untuk mengetahui Analisis Rawan Bencana Banjir Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
  4. Untuk mengetahui Analisis Rawan Bencana Longsor Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
  5. Untuk mengetahui Kekritisan DAS Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
  6. Untuk mengetahui Daya Dukung Lahan Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
  7. Untuk mengetahui Potensi dan Kendala Kecamatan Pangkalan Koto Baru.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Analisa Fungsi Kawasan dan Kemampuan Lahan

1. Peta yang dibutuhkan dalam analisa fungsi kawasan dan kemampuan lahan. Peta yang dibutuhkan :
  • Peta topografi
  • Peta jenis tanah
  • Peta kelas lereng
  • Peta penggunaan lahan
  • Peta geologi
  • Peta curah hujan


2. Data yang dibutuhkan dalam analisa fungsi kawasan dan kemampuan lahan
Data untuk analisa fungsi kawasan:


a. Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Kelerengan Lapangan

b. Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Jenis Tanah Menurut Kepekaannya Terhadap Erosi.

c. Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Intensitas Hujan Harian Rata – Rata Jenis Tanah Menurut Kepekaannya Terhadap Erosi


3. Analisis fungsi kawasan :

a. Kawasan Fungsi Lindung (A)
Kawasan fungsi lindung adalah suatu wilayah yang keadaan sumberdaya alam air, flora dan fauna seperti hutan lindung, hutan suaka, hutan wisata, daerah sekitar sumber mata air, alur sungai, dan kawasan lindung lainnya sebagimana diatur dalam Kepres 32 Tahun 1990.Suatu satuan lahan ditetapkan sebagai kawasan fungsi lindung, apabila besarnya skor kemampuan lahannya ≥175, atau memenuhi salah satu/beberapa syarat berikut :
  • Mempunyai kemiringan lahan lebih dari 40 %.
  • Jenis tanahnya sangat peka terhadap erosi (regosol, litosol, organosol,dan renzina) dengan kemiringan lapangan lebih dari 15 %.
  • Merupakan jalur pengaman aliran air/sungai yaitu sekurang-kurangnya 100meter di kiri-kanan sungai besar dan 50 meter kiri-kanan anak sungai.
  • Merupakan perlindungan mata air, yaitu sekurang-kurangnya radius 200meter di sekeliling mata air.
  • Merupakan perlindungan danau/waduk, yaitu 50-100 meter sekelilingdanau/waduk.
  • Mempunyai ketinggian 2.000 meter atau lebih di atasa permukaan laut.
  • Merupakan kawasan Taman Nasional yang lokasinya telah ditetapkan oleh pemerintah.
  • Guna keperluan/kepentingan khusus dan ditetapkan sebagai kawasanlindung.

b. Kawasan Fungsi Penyangga (B)

Kawasan fungsi penyangga adalah suatu wilayah yang dapat berfungsi lindungdan berfungsi budidaya, letaknya diantara kawasan fungsi lindung dan kawasan fungsi budidaya seperti hutan produksi terbatas, perkebunan (tanaman keras), kebun campur dan lainnya yang sejenis.Suatu satuan lahan ditetapkan sebagai kawasan fungsi penyangga apabila besarnya nilai skor kemampuan lahannya sebesar 125 -174 dan atau memenuhi kriteria umum sebagai berikut :
  • Keadaan fisik satuan lahan memungkinkan untuk dilakukan budidayasecara ekonomis.
  • Lokasinya secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasanpenyangga.
  • Tidak merugikan dilihat dari segi ekologi/lingkungan hidup biladikembangkan sebagai kawasan penyangga

c. Kawasan fungsi Budidaya Tanaman Tahunan (C)

Kawasan fungsi budidaya tanaman tahunan adalah kawasan budidaya yangdiusahakan dengan tanaman tahunan seperti Hutan Produksi Tetap, Hutan Tanaman Industri, Hutan Rakyat, Perkebunan (tanaman keras), dan tanaman buah - buahan.Suatu satuan lahan ditetapkan sebagai kawasan dengan fungsi budidayatanaman tahunan apabila besarnya nilai skor kemampuan lahannya ≤ 124 serta mempunyai tingkat kemiringan lahan 15 - 40% dan memenuhi kriteria umum seperti pada kawasan fungsi penyangga.

d. Kawasan Fungsi Budidaya Tanaman Semusim (D)

Kawasan fungsi budidaya tanaman semusim adalah kawasan yang mempunyaifungsi budidaya dan diusahakan dengan tanaman semusim terutama tanaman pangan atau untuk pemukiman. Untuk memelihara kelestarian kawasan fungsi budidaya tanaman semusim, pemilihan jenis komoditi harus mempertimbangkan keseuaian fisik terhadap komoditi yang akan dikembangkan. Untuk kawasan pemukiman, selain memiliki nilai kemampuan lahan maksimal 124 dan memenuhi kriteria tersebut diatas, secara mikro lahannya mempunyai kemiringan tidak lebih dari 8%.

(Untuk Makalah Versi Lengkapnya Silahkan Download dibawah ini)DOWNLOAD

No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

Kumpulan Soal OSP Geografi

Semangat berprestasi menjadikan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang memiliki daya saing. Untuk menularkan semangat tersebut, kali ...

Postingan Populer